Roman Bilik Dingin buatan Kamiluddin Azis ini bermuatan mengenai cerita pria konsumen sabu- sabu yang beliau ucap selaku gadis aci. Beliau maanfaatkan abuk putih itu karena beliau mau membebaskan seluruh benak kalut yang senantiasa menyergapnya. Beliau amat berduka batin sebab tidak henti menemukan cibiran dari banyak orang sekelilingnya karena mukanya kurang nikmat ditatap.
Tersebutlah Toni julukan pria yang dilahirkan dalam situasi kekurangan itu. Beliau sempat menanya pada ayah serta emaknya mengapa mukanya berlainan dengan anak pria lain yang beliau tahu? Mengapa dirinya tidak setampan Khaidir, Farlan, serta Kepercayaan, sahabat era kecilnya yang saat ini berhasil jadi orang besar? Apakah goresan suratan dibedakan lewat keutuhan wajah dikala Tuhan menciptakannya?
Kala itu ayahnya menanggapi,” Tuhan lagi mencoba ketabahan kita lewat ketidaksempurnaan. Beberapa orang lain dicoba dengan seluruh keunggulan serta keringanan dalam hidupnya. Kekayaan, peran, ketampanan…”
Emaknya bilang,” Tuhan cinta serupa Toni, Ia menghasilkan Toni dengan seluruh kekurangan, tetapi Ia pula membagikan Toni keunggulan yang tidak dipunyai orang lain.”
Tetapi, Toni belum sempat merasa mempunyai keunggulan apa juga, tidak hanya keahlian membuat orang lain kekhawatiran, serta kanak- kanak berteriak dikala melihatnya.
Pertanyaan kurang baik warnanya, sang mama mengarahkan Toni buat menutup kuping dikala mengikuti apa juga yang cuma hendak menyakiti hatinya. Metode itu yang senantiasa dipegang Toni, walaupun tidak gampang. Toni berupaya melalaikan cibiran orang dengan suatu yang dapat membuat pikirannya bebas. Beliau tidak hendak sempat merasakan marah, benci, ataupun juga sakit batin bila abuk putih itu sukses masuk ke dalam badannya.
Roman Bilik Dingin buatan
Kesimpulannya, Toni tidak sempat pergi siang. Beliau beraktifitas malam hari dengan jadi juru parkir di diskotek Amore yang terletak di wilayah Pucuk. Beliau cuma berani pergi malam sampai larut, karena tidak mau muka seramnya jadi atraksi menyeramkan untuk kanak- kanak, serta menjelma mimpi kurang baik mereka semalam suntuk. Beliau tidak mau perasaannya terus menjadi sirna bila wajib menyambut realitas diasingkan dengan metode menyakitkan.
Biarpun juga begitu, ayah serta emaknya menyambut Toni apa terdapatnya. Emaknya yang memiliki sepanjang 11 bulan lebih, amat membutuhkan Toni lahir selaku bocah yang lucu serta menggemaskan. Tetapi, apa akan dikata, Tuhan menitipkan anak itu sehabis bertahun- tahun mama serta ayahnya menginginkan seseorang anak yang hendak memenuhi keceriaan hidup mereka.
Bukti diri Buku
Kepala karangan: Bilik Beku
Pengarang: Kamiluddin Azis
Pencetak: Diva Press
Edisi: I, November 2017
Tebal: 248 halaman
ISBN: 978- 602- 391- 466- 1
Berita viral indonesia akan masuk di piala euro => https://radiante.click/